Lifter andalan Indonesia Ni Nengah Widiasih harus puas dengan torehan medali perak, setelah dikalahkan wakil tuan rumah Asian Para Games 2023. Ia pun dibuat penasaran untuk mematahkan dominasi musuhnya itu.
Ini adalah perak ketiga yang dipersembahkan Widiasih sejak Asian Para Games 2014. Sebelumnya, ia juga mengantongi kepingan yang sama dalam dua edisi terakhir.
Widi yang kali ini tampil di kelas -45kg putri, pada Selasa (24/10/2023), hanya mampu membukukan angkatan terbaik 98 kg. Widi, begitu ia karib disapa, sempat meningkatkan berat angkatannya sampai 101 kg. Tapi gagal diangkat pada dua percobaan berikutnya.
Baca juga: Menpora Dito: Target di Asian Para Games 2023 Belum Ada yang Meleset |
Ia lantas dikalahkan Zhe Cui, lifter China, yang berhasil mengangkat 116kg sekaligus merupakan angkatan terbaik pada Asian Para Games kali ini. Sebab, angkatan itu memecahkan rekor game tahun ini.
Sedangkan medali perunggu direbut Gulim Kurmanbayeva asal Kazakhstan dengan angkatan terbaik 91kg.
“Tidak ada kesulitan selama pertandingan tadi. Tetapi memang lifter tuan rumah adalah lawan terberat saya baik di level Asia ataupun dunia,” kata Widiasih dalam keterangannya.
“Saya selalu bertemu dia di berbagai event. Paralimpiade dia juga merebut emas dan sekarang di sini juga dapat emas. Lifter China ini memang lawan yang tangguh,” dia mengungkapkan.
Meski kerap bersaing dan dikalahkan, Widi pantang ciut. Peraih medali perak Paralimpiade 2020 ini bertekad mengalahkan musuh bebuyutannya suatu hari nanti, dalam event apapun.
“Saya salut karena dia salah satu yang menjadi inspirasi saya untuk bisa one day menggantikan tempat dia,” ujar Widiasih.
Baca juga: Arianti Putri Ditarget Perunggu, Malah Raih Emas Asian Para Games |
Terlepas dari itu, Widiasih tetap puas dengan raihan medali peraknya. Prestasi ini disebutnya tak lepas dari doa kedua orang tuanya. Atlet 30 tahun tersebut mengungkapkan sempat melakukan panggilan telepon sebelum pertandingan.
“Yang pasti berdoa sih, berdoa, yakin, saya percaya kemenangan saya hari ini bukan karena kekuatan saya, tapi karena ada doa dari banyak orang yang hadir di sini maupun doa dari orang tua saya di rumah,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, berharap perolehan medali ini dapat melecut semangat atlet-atlet lain. Terlebih masih banyak cabor lain yang berpotensi mendulang medali bagi Indonesia.
“Ini kita satu per satu sudah menyesuaikan dengan target. Setiap perolehan medali ini menjadi suntikan semangat dan motivasi untuk para atlet lainnya, perjalanan kita masih panjang dan saya harap bisa menjadi pecutan semangat positif untuk atlet yang akan berjuang di Asian Para Games,” Dito mengharapkan.
(mcy/aff)