Pesilat Indonesia Safira Dwi Meilani sempat kecewa berat dengan keputusan wasit yang nyaris menggagalkannya mendapat medali emas SEA Games 2023. Ini pengakuannya.
Hal itu disampaikan Safira, setibanya dia di Tanah Air, pada Kamis (11/5/2023). Pencak silat jadi salah satu cabang olahraga yang telah menyelesaikan pertandingan dalam multiajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Mereka sukses menjadi juara umum dengan merebut sembilan medali emas, enam medali perak, dan satu medali perunggu. Pencapaian terbaik sejak terakhir kali di SEA Games 2011.
Safira sendiri menjadi salah satu penyumbang medali emas dari sembilan kepingan medali emas yang direbut Indonesia. Kendati emas tersebut sempat diwarnai cerita pahit karena pesilat kelahiran Kudus, 18 Mei 2000, nyaris gagal mengantongi gelar juara.
Baca juga: Kronologi Insiden 2 Emas Pencak Silat RI di SEA Games 2023 versi Pelatih |
Pada saat itu, Safira Dwi Meilani yang tampil di kategori tanding putri Kelas B (50-55kg), dalam posisi unggul telak 61-43 dari lawannya, Vietnam. Tiba-tiba harus menerima keputusan wasit yang menghentikan pertandingan, dan memenangkan Vietnam. Safira dinilai tak memberikan perlawanan.
Tim Indonesia pun protes keras atas keputusan tersebut, sampai akhirnya Safira diputuskan berhak atas medali emas bersama Vietnam.
“Sempat kecewa sih dengan keputusan juri. Soalnya kita (mau) VAR tak diterima, jadi setelah banding Alhamdullilah disetujui. Kalau rezeki enggak kemana,” kata Safira kepada pewarta.
Safira pun mengakui, ia memang sempat mengalami cedera, tapi bukan berarti wasit bisa langsung memutuskan hasil, tanpa melihat VAR lebih dulu.
“Nilai saya tinggi, dan seharusnya ada VAR (video assistant referee), dan saya tak ada teknik-teknik yang bagaimana. Saya bisa lanjutkan pertandingan, tapi keputusan juri harus dihentikan. Jadi saya masih bingung,” dia mengungkapkan.
Baca juga: Pencak Silat RI Ulang Catatan Positif 12 Tahun Silam di SEA Games |
Namun, kini Safira Dwi Meilani dapat bernapas lega karena mampu pulang dengan membawa medali emas. Toh, ia pribadi sudah belajar sebelumnya dari para seniornya, bahwa pertandingan-pertandingan internasional memang tak mudah dan banyak tantangannya.
“Saya belajar dari senior juga memang pertandingan internasional tak mudah jadi harus kuat-kuatan mental. Karena di sana saya bisa kontrol emosi juga,” ujarnya.
Safira pun mempersembahkan medali emas pertamanya di SEA Games ini kepada dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat Indonesia.
Ia juga berharap, ke depannya dapat terus membela Merah Putih di ajang-ajang pencak silat level internasional. Termasuk ke Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang akan dilangsungkan pada akhir tahun ini.
“Insya Allah ikut kejuaraan dunia dan event-event lain. Insya Allah tetap di Timnas,” kata Safira.
(mcy/aff)